Sabtu, 09 Juni 2012

MASALAH POKOK PEREKONOMIANINDONESIA

Pengangguran


Pengangguran akan menyebabkan perekonomin berada kondisi di bawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang dihaparkan. Pengangguran juga akan menyebabkan beban angkatan kerja yang bena-benar produktif menjadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecenderungan masalah-masalah kriminalitas dan masalah sosial lainnya.



Jenis-jenis penganggura, diantaranya:

Pengangguran friksionil, pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik.

Pengangguran struktural, pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.

Pengangguran teknologi, penganggurang yang terjadi karena mulai di gunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia.

Pengangguran siklikal, pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi.

Pengangguran musiman, pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim.

Pengangguran tidak kentara, pengangguran yang secara fisik dan sepintas tidak kelihatan, namun secara ekonomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur.





Inflasi

Dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan naiknya harga-harga secara umum dalam waktu dan wilayah tertentu.
Dari pengertian itu dapat diambil beberapa poin penting, bahwa inflasi terjadi:
-Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum, atau dapat dikatakan hampir setiap komdoiti mengalamai kenaikan.
-Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu.

Jika dilihat dari parah tidaknya, atau besar kecilnya inflasi yang muncul, inflasi dapat dibagi dalam:
Inflasi ringan jika nilainya berkisar = 0% s/d 10%
Inflasi sedang jika nilainya berkisar = 10% s/d 30%
Inflasi berat jika nilainya berkisar = 30% s/d 100%
Hyperinflasi jika nilainya >100%


Jika dilihat dari sebab-sebab kemunculannya dibagi dalam:

- inflasi karena naiknya permintaan, yakni inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknya permintaan secara umum, sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka harga pun secara umum akan cenderung naik.

- inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi, inflasi yang ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi, seperti naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga bahan baku dan penolong, dan sejenisnya.

- inflasi yang berasal dari luar negeri. Proses terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah terkena infalsi (harga naik) di negara asalnya. Sehingga komoditi impor tersebut kita beli dengan harga yang mahal pula. Dengan demikian semakin banyak kita mengimpor komoditi-komoditi yang telah terkena inflasi di negara asalnya, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia.





Dampak negatif inflasi bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya:
- inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.
- inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas, karena nilai tukar kas (uang misalnya) tersebut akan menjadi lebih kecil, karena secara nominal harus menghadapi harga komoditi per satuan yang lebih besar.
- inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun, sehingga orang akan cenderung memilih menginvestasikan uangnya dalam aktiva yang lebih baik, dari pada menabungkannya ke bank.
- inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.

Dampak positif dari inflasi yakni:
- inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
- inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.


Daftar Pustaka:
Setyawan, Aris Budi. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Gunadarma (Seri Diktat Kuliah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar