BELANDA
© Akuntansi
Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik, yaitu:
· Belanda
memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup
bebas tapi standar praktik yang tinggi.
· Belanda
merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah
kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua
aktivitas yang terpisah dan orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya
pengaruh kuat dari bursa saham.
· Akuntansi
di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis, akibatnya banyak
pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya
pada pengukuran akuntansi. Serta akuntan profesional sangat dihormati dan
memiliki pengaruh besar.
· Akuntan
Belanda juga mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal
dari standar internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan
IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Belanda juga merupakan rumah bagi beberapa badan usaha multinasional besar
dunia, termasuk Philips, Royal Dutch Shell, dan Unilever. Melalui contoh
perusahaan-perusahaan besar multinasional ini telah memengaruhi laporan
keuangan dari perusahaan-perusahaan Belanda lainnya.
© Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi
akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual
Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian
dari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian
diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang
akan datang dalam Uni Eropa. Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit
berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga menyusun pembentukan
Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Isi
ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
· Laporan
keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan
hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan
dengan tepat.
· Laporan
keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
· Dasar-dasar
untuk penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus
diungkapkan.
· Laporan
keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten dan pengaruh materiel dari
perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
· Informasi
keuangan yang komperatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan dalam
laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dutch Accounting Standards Board (DASB)
mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip akuntansi yang terima (tidak terima)
secar umum. Dewan ini diisi oleh anggota-anggota dari tiga kelompok yang
berbeda, yaitu:
1.
Penyusun laporan
keuangan (para pegawai)
2.
Pengguna laporan
keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3.
Auditor laporan
keuangan
DASB merupakan
organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi
audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR). Walaupun
pedoman dewan tidak memiliki kekuatan hukum, pedoman tersebut telah lama
diikuti oleh sebagian besar perusahaan dan auditor. Sebagai sebuah bantuan
dalam menyusun atau merevisi pedoman, DASB menggunakan sebuah kerangka kerja
konseptual yang merupakan translasi dari kerangka kerja IASB. Meskipun demikian,
satu-satunya aturan akuntansi yang bisa dilaksanakan secara hukum adalah aturan
yang ditetapkan dalam keputusan laporan keuangan dan akuntansi dari
undang-undang sipil Belanda.
Authority for the Financial Markets (AMF)
Belanda mengawaasi operasi bursa saham. Walaupun berada di bawah kekuasaan
Menteri Keuangan, AMF merupakan sebuah otoritas administratif yang memiliki
otonomi sendiri. Salah satu tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah mengawasi
laporan tahunan dan audit dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Financial
Reporting Division memastikan laporan yang disimpan dengan AMF telah sesuai
dengan undang-undang yang berlaku. Audit Firm Oversight Division memastikan
standar audit dapat diterapkan diikuti dengan baik.
Enterprise Chamber,
sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan
sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan
persyaratan akuntansi. Setiap pihak (pemegang saham, pegawai, serikat dagang
& penuntut umum) yang tertarik dapat menyampaikan keluhan pada majelis ini
jika laporan keuangan tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Majelis
terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan berpengalaman, dan tidak ada juri.
Netherlands Institute of Registeraccountants (NivRA),
adalah dewan pengatur profesi audit di Belanda yang memiliki 14.000 anggota.
Dewan ini bersifat otonomi dalam menyusun standar audit dan undang-undang
profesionalnya yang kuat dalam menentukan keadaan hukumnya. Di Belanda ada dua
jenis auditor: registeraccountants (RAs, atau anggota lembaga akuntansi) dan
akuntan administratif (AAs), namun NivRA mungkin akan terus mendominasi audit
dan akuntansi di Belanda.
NivRA
berpartisipasi dalam Dutch Accounting Standards Board dan dalam komisi-komisi
yang berurusan dengan perubahan undang-undang akuntansi dari undang-undang
sipil. Para anggota NivRA tergabung dalam Enterprise Chamber, pengajar
akuntansi di universitas terkemuka di Belanda, di IASB dan komite Uni Eropa,
OECD, PBB dan International Federation of Accountants.
© Laporan
Keuangan
Kualitas laporan
keuangan Belanda sangat tinggi yang menuntut undang-undang harus disimpan di
Belanda, namun Inggris, Prancis, dan Jerman dapat memakainya, laporan keuangan
harus meliputi hal-hal berikut:
−
Neraca
−
Laporan laba rugi
−
Catatan
−
Laporan direktur
−
Informasi lain yang
sudah ditentukan
Sebuah laporan
arus kas dianjurkakan untuk disertakan. Catatan harus menjelaskan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam evaluasi dan penentuan hasil dan
pemikiran dibalik setiap perubahan akuntansi. Laporan direktur membahas posisi
keuangan menurut tanggal neraca dan kinerja selama masa keuangan tersebut serta
informasi kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan
komentar-komentar setiap kejadian pasca penyusunan neraca. Informasi lain yang
telah ditentukan harus mencakup laporan auditor dan perkiraan keuntungan untuk
tahun tersebut.
Laporan keuangan
tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan.
Perusahaan-perusahaan kelompok untuk tujuan penggabungan merupakan perusahaan
yang membentuk sebuah satuan ekonomi di bawah kendali yang sama. Menurut EU
petunjuk, persyaratan laporan berbeda menurut ukuran perusahaannya. Perusahaan
kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan laporan keuangan gaubungan dapat
menyusun sebuah laporan laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus
diaudit, tapi boleh mengeluarkan sebuah laporan laba rugi singkat.
Perusahaan-perusahaan Belanda yang terdaftar harus menyusun laporan gabungan
IFRS.
© Pengukuran
Akuntansi
Fleksibilitas
Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin menggunakan nilai
lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi.
Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba
rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan
dalam nilai yang ada.
Nilai lancar
bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau nilai
bersih yang dapat dicapai. Nilai ini diharapkan dapat berlaku secara konsisten,
revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan. Revaluasi merupakan pengganti
kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi
harga perolehan dalam catatannya. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan perhitungan, seseorang akan mengira bahwa
ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas
dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada. Sebagai contoh, provisi
untuk pemeliharaan berkala dan pemeriksaan besar diizinkan.
INGGRIS
Akuntansi di
Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian
profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam
undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan Seventh
Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar
telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan
akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara
pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita
kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan
(kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi
profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat,
dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia
Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
© Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua
sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah
diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan
digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari
format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang
tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban
disesuaikan dengan dasar akrual.
2.
Aset dan kewajiban
individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme
(kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat
dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan
akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.
Prinsip perusahaan yang
terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Companies
Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan
diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini
mengharuskan adanya penggabungan laporan keuangan. Enam dewan akuntansi di
Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative Committee of
Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk tahun 1970.
1. The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The
Association of Chartered Certified Accountants
5. The
Chartered Institute of Management Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar
Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-prinsp akuntansi hingga
pada bentuk Accounting Standards Steering Committee tahun 1970, selanjutnya
berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC meresmikan
Statements on Standard Accounting Practice (SSAPs) yang dilaksanakan oleh enam
dewan akuntansi, yang semuanya dapat memveto standart tersebut. SSAPs lebih
bersifat rekomendasi dan hanya memiliki sedikit otoritas.
Dearing report,
yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan ketidakpuasan dengan penyusunan
standar yang ada. Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah Financial Reporting
Council (FRC) baru dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounting
Standards Board (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent
Issues Task Force (UTTF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
FRC menyusun
kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang anggotanya berasal
dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB memiliki wewenang mengeluarkan
standar akuntansi dan ASB mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS)
setelah mempertimbangkan komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial
Reporting Explosure Drafts (FREDs). ASB dipandu oleh Statement of Principles
for Financial Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun
standar akuntansi. ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah
baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi
lainnya. Oleh karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan
mereka. Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun
standar lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang
tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-perusahaan yang tidak
mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan
bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai penyimpangan standar akuntansi.
Perusahaan-perusahaan harus menggunakan kebijakan akuntansi yang paling tepat
dengan keadaan tertentu mereka untuk memberikan sebuah tinjauan yang baik dan
benar, dan mereka harus meninjau kebijakan mereka secara teratur untuk
memastikan bahwa mereka tetaap berada di jalur yang benar.
© Laporan
Keuangan
Laporan keuangan
Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya
mencakup:
1.
Laporan direktur
2.
Akun laba dan rugi
serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan
laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan
akuntansi
6.
Catatan yang
direferensikan dalam laporan keuangan
7.
Laporan auditor
London Stock
Exchange mengahruskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyertakan
laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga harus melaporkan
pendapatan dasar dan pendapatan per lembar saham dilusi. Keistimewaan lain
laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang
menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan kecil dan
menengah diizinkan juntuk menyusun akun singkat dengan informasi minimum yang
telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.
© Penghitungan
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan
(penyatuan kepentingan di Amerika Serikat) sangat terbatas sehingga hampir
tidak pernah digunakan. Di bawah metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai
selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari aset
bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan untuk
aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat akuisisi,
menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas
digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk
usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan
metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan
metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23 disejajarkan
dengan IFRS.
Aset-aset bisa
dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk
aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan
Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham)
dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada
FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang
menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi
dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan
kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan
rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian bersyarat
diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang tepat. Kesempatan
untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas yang ada dalam
valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah diberikan di
Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk menyesatkan
alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk memperbaiki penyalahgunaan
dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan
IFRS alih-alih GAAP Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar